Monday, September 15, 2008

Siap sedialah baik atau tidak baik waktunya

Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. 2Tim. 4:1-2

Saat ini Tuhan sedang mencari umat yang sungguh-sungguh siap untuk dapat dilatih melakukan perintahnya. Kita sebagai anak Tuhan dituntut untuk menghasilkan buah, baik atau tidak baik waktunya (in season or out season). Di dalam 2 Kor. 6:2 dikatakan "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku me-nyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. Waktu penyelamatan bukan besok atau lusa, tetapi sekarang. Jangan pakai berbagai macam alasan untuk berdalih di hadapan Tuhan. Perspektif waktu yang baik di mata Tuhan dengan di mata kita berbeda. Sama seperti perspektif waktu yang baik di mata orang tua dan di mata seorang anak juga berbeda. Saat orang tua kita menyuruh anaknya melakukan sesuatu maka seorang anak harus melakukannya (contoh: disuruh belajar, dll.). Demikian juga dengan kita. Kita harus memiliki hati yang rela seperti Daud yang berkata lengkapilah aku dengan roh yang rela! (Mazmur 51:14). Sebuah interupsi/gangguan ilahi itu adalah hal yang ilahi. Yesus membiarkan pelayanannya untuk menyembuhkan orang sakit diganggu/diinterupsi oleh perempuan yang sakit pendarahan. Dia juga tidak merasa terganggu ketika ada beberapa orang membongkar loteng dan dengan tidak sopan menurunkan orang sakit tepat didepan-Nya. Daniel 11:32 berkata: tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. Jika kita mengenal Tuhan kita maka kita harus menjadi murid yang siap bertindak. Saat ada orang sakit, ada atau tidak ada minyak urapan kita harus tetap bertindak untuk berdoa. Kesembuhan terjadi bukan karena minyak urapan, tetapi karena doa kita. Untuk menjadi umat yang bertindak yang dibutuhkan adalah bukanlah kesiapan, tetapi Sikap dan Prioritas yang benar.

Tuesday, September 9, 2008

Anugerah part III

Di dalam anugerah kita harus tahu bahwa kita di dalam perlindungan Tuhan, meskipun kadang-kadang sepertinya kita tidak dilindungi Tuhan. Anugerah Tuhan sa-ngat besar cakupannya, hanya kebanyakan orang Kristen tidak merasa berada di dalam anugerah Tuhan. Banyak kejadian-kejadian yang sepertinya selalu membuat kita kecewa, mengapa? Kita tidak tahu jawabannya. Secret things belong to God. Untuk kita bisa memperoleh anugerah, kadang-kadang kita juga harus ada usaha (langkah Iman) untuk mengambilnya. Lewat anugerah itu Tuhan ingin memakai kita untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain. Untuk bisa mengerti anugerah Tuhan, kadang-kadang kita harus mengalami hal-hal yang sulit dalam hidup kita dan kita harus menerobos tantangan tersebut karena akan ada anugerah yang besar Tuhan sediakan – sampai akhirnya kita bisa tetap tenang meskipun ada dalam badai – disaat itulah kita baru sungguh-sungguh mengerti anugerah Tuhan yang luar biasa dalam hidup kita.

Di dalam Yoh. 8:3-11 diceritakan tentang perempuan yang berzinah yang diampuni oleh Tuhan Yesus, dan tidak ada seorangpun yang menghukum perempuan itu. Sekalipun Yesus punya hak untuk menghukum perempuan tersebut, karena hanya Dia yang tidak berdosa. Tetapi Dia tetap mengampuni.

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roma 8:1

Jika ada masalah yang kita hadapi, belum tentu itu karena dosa. Kalaupun kita berdosa, Tuhan pasti mengampuni kita, tinggal kita yang mau mengakui dan tidak tinggal dalam penuduhan terus menerus.

3 hal yang penting untuk kita ingat :

1. Pendapat Tuhan tentang kita, bukan pendapat orang lain tentang kita – Dia melihat kita unik dengan caranyaNya.

2. Tuhan tidak mau menuduh tetapi Ia mau menjernihkan dan membersihkan hati nurani kita.

3. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kita ikut Tuhan bukan karena kita baik, tetapi justru karena Ia ingin kita menjadi lebih baik.

Anugerah part II

Orang sulit belajar untuk menerima anugerah Tuhan. Yang membuat orang sulit mengerti anugerah adalah karena adanya ketakutan. Ketakutan adalah dasar yang memisahkan menusia dari Tuhan. Dimana ada ketakutan maka disitu akan menjadi “taman” berkumpulnya Iblis. Begitu banyak hal yang membuat kita takut: takut akan masa depan, takut kekurangan, takut ditolak, takut kehilangan teman, takut ditinggalkan dll. Dan ketakutan itu adalah ROH. Baca: 2 Timotius 1:7.

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”

Kelemahan manusia yang paling dasar adalah ketakutan. Kapan ketakutan masuk dalam hidup kita? Ketika manusia jatuh ke dalam dosa. Contoh: Sewaktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka mereka mulai takut dan bersembunyi, lalu mencoba menutupi ketakutan mereka dengan daun (topeng). Akhirnya mereka saling menuduh satu dengan yang lain.

1. Selama manusia menyimpan dosa, dia tidak akan lepas dari ketakutan.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Yak 5:16
Kebanyakan orang lebih menyukai ayat 16b yang berbunyi: doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Tetapi kita harus tahu bahwa ada ayat penting sebelum ayat itu. Yaitu: hendaklah kamu saling mengaku dosamu. Tanpa pengakuan dosa, maka kita masih hidup di dalam ketakutan dan doa kita juga tidak mempunyai kuasa.

2. Ketakutan yang bukan dari Allah - bukan perasaan
Cth : Kisah 12 pengintai yang ditugaskan Musa untuk mengintai Tanah Kanaan. Saat mereka kembali 10 orang menyebarkan roh ketakutan kepada seluruh bangsa Israel. Hanya Yosua dan Kaleb yang tidak membiarkan ketakutan menguasai mereka.

3. Injil adalah kekuatan Allah.
Anugerah sudah terjadi sejak permulaan jaman. Jangan pernah mengatasi masalahmu dengan kekuatanmu. Gunakan Firman Tuhan untuk mengalahkan ketakutan.

4. Manusia bisa takut karena tidak percaya kepada Allah
Contoh: murid-murid Yesus yang ketakutan ketika badai menghantam perahu mereka. Sedang Yesus hanya tidur.

Grace

”Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.”
Yesaya 1:18

Yesaya 1:18a “Marilah, baiklah kita beperkara !” Maksudnya : Baiklah kita beperkara dengan Tuhan. Kadang kala kita mau berperkara atau berargumen dengan Tuhan. Seperti pertanyaan kita kepada Tuhan: mengapa hal ini terjadi Tuhan atau kita tidak bisa menerima sesuatu ketika ditegur oleh Tuhan, bahkan kita mau membela diri. Sebaiknya jangan pernah beperkara dengan Tuhan karena kita tidak akan pernah menang. Kalau kita mau mengalami terobosan, janganlah keraskan hati sehingga Tuhan bisa beracara dalam hidup kita (Ijinkan Tuhan hancurkan hati kita yang keras). Tuhan Allah penuh dengan kasih karunia. Hal-hal yang terjadi saat ini yang kita tidak mengerti mengapa itu terjadi dalam hidup kita, akan kita mengerti ketika kita disurga nanti.

Yesaya 1:18b “Dosa seberat / sebesar apapun akan diampuni / disucikan” .
Yesaya 1:19 Dengan kata lain, Anugerah Tuhan akan turun, kuncinya adalah bila kita MENURUT & MAU MENDENGAR (WILLING & OBEDIENCE).
Yesaya 43 Intinya Firman Tuhan mengatakan agar kita “Jangan Takut” dengan apa yang terjadi disekeliling kita. Allah adalah satu2nya penebus, walau harus melewati segala kesulitan, bersama Tuhan kita selamat. Kita harus mau membayar harga, harus mau berubah, baru akan ada terobosan terjadi dalam hidup kita. Anugerah Tuhan diberikan melimpah bahkan kadang-kadang Tuhan memberikan anugrah yang diperpanjang (Extended Grace) dalam kehidupan kita. Tetapi ada waktunya Tuhan akan mengatakan bahwa anugerah Tuhan cukup bagi kita dan ada waktunya anugerah Tuhan ada batasnya. Selain itu, kita juga harus ingat bahwa Allah adalah juga Hakim yang adil. Oleh karena itu selagi Tuhan masih memberikan anugerah saat ini kita jangan menyia-nyiakan anugerah Tuhan itu.

”Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.”
Yesaya 43:19

Contoh : membuat sungai di padang gurun adalah hal yang mustahil tapi hanya Allah yang dapat melakukannya. Hanya Tuhan yang dapat menempatkan kita pada waktu dan tempat yang tepat (The Right Time and The Right Place), apabila kita menurut (mentaati) apa yang Tuhan Perintahkan dan mau mendengar apa yang Tuhan katakan.
Tuhan Yesus Memberkati.

Anugerah

Anugerah kalau diterjemahkan dalam bahasa sehari-hari adalah seperti ini: ”wahh.. Memang belum waktunya...”. Kadang-kadang kita mengharapkan sesuatu bisa terjadi sesuai dengan apa yang kita pikirkan tetapi ternyata belum terjadi. Tuhan menginginkan ada kesabaran di dalam kehidupan kita. Jadi anugerah ini berada diantara ”belum waktunya” dan ”bersabar”. Menurut kamus Webster, anugerah itu adalah ”The free unmerited Love and Favor of God” yang artinya: ”Kebaikan dari Kasih yang Cuma-Cuma dan Perkenaan Allah”. Apa kebaikan dari anugerah Tuhan? Misalnya: jika kita bisa bangun dari tidur kita dan Tuhan masih memberikan nafas kehidupan, itu adalah merupakan kebaikan dari Tuhan (Anugerah).

”Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”. Roma 8:28

Inti Firman Tuhan = Yohanes 8:2-11

Disini diceritakan tentang seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah lalu dibawa oleh ahli Taurat ke hadapan Yesus untuk dihakimi menurut hukum Musa, yaitu dirajam sampai mati. Dan para ahli Taurat menguji Yesus apakah Ia mau melakukan itu atau tidak. Tapi Yesus hanya mengatakan: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Dan satu per satu para ahli Taurat itu pergi karena mereka juga pernah berbuat dosa. Lalu Yesus berkata kepada perempuan itu: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Anugerah = Pergi...Anugerah...jangan berbuat dosa lagi

”Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. I Korintus 10:13

Ada 4 hal berbicara tentang Anugerah :
1. Pengaruh dari Perkenaan Allah (II Korintus 12:7-10)
"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
2. Kebenaran Kristus terhadap orang berdosa (Roma 5:20-21)
”kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”
3. Rekonsiliasi dengan Tuhan (Roma 5:2)
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
4. Kehidupan yang kekal (Efesus 2:8-9)
”Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,..”

”Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.” Galatia 6:15

Misi = Perjalanan Hidup bersama Tuhan

Firman Tuhan minggu lalu kita belajar tentang bagaimana kita bisa mencapai tujuan Allah, yang adalah MISI dari kehidupan kita. Tuhan memakai berbagai macam cara untuk bisa membentuk kita agar kita bisa mencapai MISI kehidupan kita. DIA seperti tukang periuk yang terus menerus membentuk kita sampai kita menjadi sebuah bejana yang mulia. Kadang kala Tuhan harus menghancurkan kita kembali menjadi tanah liat agar kita bisa dibentuk menjadi sempurna.

Ada 4 contoh perjalanan yang kita belajar minggu lalu :
1. Terah (Ayah Abram) : memulai perjalanan tetapi tidak menyelesaikannya.
2. Abraham : memulai perjalanan bersama Tuhan dan berhasil menyelesaikannya bersama Dia.
3. Lot : memulai perjalanan bersama Tuhan, tetapi ketika dia sudah diberkati, dia memisahkan diri.
4. Paulus : memulai perjalanan sebagai penganiaya umat Tuhan, tapi mengakhirinya sebagai seorang yang memenangkan banyak jiwa bagi Tuhan.

Jemaat Jakarta City Blessing juga baru-baru ini terlibat dalam suatu perjalanan MISI. Semuanya berjalan dengan baik. Sekalipun beberapa orang diantara tim harus mengalami hal-hal yang tidak enak, setelah pulang dari Misi, tapi kita telah belajar arti dari sebuah pengorbanan dan kita juga sudah tahu bahwa apapun yang sedang terjadi dalam hidup kita itu semua adalah pekerjaan Tuhan yang sedang membentuk kita menjadi sebuah bejana yang mulia.

Pada saat kita mengalami suatu goncangan, kita selalu bertanya dalam hati kita apakah ini pekerjaan Tuhan ataukah ini pekerjaan iblis? Siapakah yang harus kita salahkan? Terkadang kita tidak mengerti. Tapi yang pasti kita tahu bahwa rancangan Tuhan dalam hidup kita adalah rancangan damai sejahtera dan rancangan hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11)

Kebanyakan orang kaya atau konglomerat mempunyai simpanan Bank di Swiss. Mengapa? Karena Bank Swiss terkenal karena aman dan tidak dapat diutak-atik oleh siapapun. Semua manusia ingin menyimpan hartanya disuatu tempat yang aman dan kuat. Tapi dimana Paulus menyimpan hartanya?

”Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.”
II Korintus 4:7

Kunci dari hidup yang mencapai Tujuannya Allah adalah :

1. Mengandalkan Tuhan
Saat kita mengandalkan Tuhan kita harus tahu bahwa kita mempunyai ”Kekuatan yang melimpah-limpah”.

2. Memiliki Perisai Iman
Kita tidak akan pernah tahu kapan iblis akan memanah kita, tapi yang harus kita selalu siapkan setiap saat adalah ”Perisai Iman”.

”dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.” Efesus 6:6