Friday, January 16, 2009

Tahun Kebaikan Tuhan

Di tahun 2009 ini kita sedang memasuki dekade yang baru. Yaitu dekade Reformasi Demokrasi yang ke 2. Dekade Reformasi yang pertama adalah tahun 1988 – 2008, dimana banyak hal telah terjadi. Diantaranya adalah, pergantian Presiden sebanyak 4 kali. Di Dekade Reformasi yang ke 2 ini kita akan melakukan pemilihan Presiden dan Wakil Presiden secara langsung untuk yang ke 2 kali. Hal yang besar akan terjadi di bangsa ini.

Tahun 2009 ini kita deklarasikan sebagai Tahun Kebaikan Tuhan (The Year of His Goodness). Mazmur 34:9 berkata: “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!”

Menurut kalender Ibrani, kita sedang memasuki Tahun 5769, yaitu tahun SAMEKH TET. Kata TET ini bisa diartikan sebagai “Sujud kepada Raja”. Jadi di tahun Samekh Tet ini, Tuhan mengajarkan kita sebagai GerejaNya untuk memiliki hati yang Sujud menyembah kepada Yesus sebagai Raja. Di dalam Lukas 10:38-42 kita melihat suatu kisah tentang Maria dan Marta. Marta dikatakan sebagai orang yang sibuk, sedang Maria hanya duduk saja di bawah kaki Yesus mendengarkan Dia berbicara. Marta memang melakukan hal yang baik, tetapi Yesus berkata bahwa Maria telah memilih YANG TERBAIK. Yaitu Menyembah Dia.
(Dikotbahkan Ps. Dr. Marganti Sihite, 4 Januari 2009)

Raja Damai

Maka masuklah mereka ke dalam rumah itu dan melihat Anak itu bersama Maria, ibu-Nya, lalu sujud menyembah Dia. Merekapun membuka tempat harta bendanya dan mempersembahkan persembahan kepada-Nya, yaitu emas, kemenyan dan mur. Matius 2:11

Di bulan Desember ini hampir seluruh orang Kristen di seluruh dunia sedang merayakan natal. Ada yang bersama keluarga, ada yang bersama Gereja, ada juga yang bersama teman. Perayaan Natal bukan berbicara tentang sebuah pesta yang mewah, tetapi merupakan sebuah kesederhaan (simplicity). Jika Yesus yang adalah Raja segala raja harus lahir di sebuah kandang itu berarti Tuhan sedang mengajarkan sesuatu kepada kita, yaitu kesederhanaan. Dalam kita menjalani hidup di tahun 2008 kita telah belajar bahwa segala sesuatu ada waktunya. Contoh: sebagai pengusaha kita harus tahu kapan kita harus berhenti kapan kita harus tetap berjalan. Jangan serakah! Sebab keserakahan akan membawa kita kepada ketidakpuasan, yang akhirnya akan membawa kita kepada kejatuhan.

Ada 2 hal yang kita belajar:

1. Menyembah Dia
Diperlukan kerendahan hati untuk kita bisa menyembah Yesus. Saat kita menyembah Dia, berarti kita sedang mengubah fokus kita dari diri kita kepada Yesus. Siapa kita sesungguhnya akan terlihat ketika sedang menyembah Dia. Siapa yang kita sembah akan menentukan akan menjadi siapa kita. Raja Herodes berkata bahwa dia akan datang untuk menyembah Yesus, tetapi fokusnya bukan kepada Yesus sebagai raja, tetapi kepada dirinya sebagai seorang raja. Kita datang menyembah Dia bukan untuk “membunuh” Dia. Bagaimana bisa? Kita “membunuh” Dia dengan sikap dan perbuatan kita yang tidak hidup di dalam kebenaran.

2. Memberi persembahan.
Saat kita mengerti arti dari menyembah Dia, maka kita akan mengerti bahwa kita ini sebenarnya tidak mempunyai apa-apa. Artinya, kita mengerti bahwa harta miliki kita adalah semuanya kepunyaan Tuhan.
Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan. Siapa banyak memberi berkat, diberi kelimpahan, siapa memberi minum, ia sendiri akan diberi minum. Amsal 11:24
Inilah prinsip Firman Tuhan. Semakin kita memberi, kita akan semakin diberkati. Semakin kita menahan pemberian, kita akan selalu berkekurangan. Tuhan mengajarkan kita untuk menjadi seorang memiliki mental memberi bukan menerima. Milikilah sikap “siapakah yang akan kuberi hari ini?”

Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Yesaya 9:5

(Dikotbahkan oleh Ps. Dr. Marganti Sihite, 21 Des 08)

Masuki Tanah Perjanjian

Ayat inti: Kej 1:26-28; Wahyu 12:11

Kita diciptakan serupa dan segambar dengan Tuhan dan itu merupakan rencana Tuhan menciptakan kita. Itulah sebabnya kita memiliki karakteristik-karakteristik yang sama dengan Tuhan. Setelah Tuhan menciptakan manusia dikatakan bahwa Tuhan memberkati mereka. Setelah itu Tuhan menginginkan kita untuk “beranak cucu dan bertambah banyak”. Tuhan ingin agar kita memiliki “anak-anak rohani” selama kita hidup di bumi dan bisa menjadi berkat bagi banyak orang. Kata “bertambah banyak” ini juga mempunyai arti agar kita bertumbuh secara rohani, karakter kita dari hari ke hari diubahkan menjadi sama dengan karakternya Tuhan dan dipenuhi dengan buah-buah Roh. Segala sesuatu akan menjadi indah dan sesuai dengan tujuan Tuhan asal kita mau melakukan bagian kita sesuai dengan yang Tuhan perintahkan. Salah satu dari perintahNya adalah “Taklukkan dan berkuasalah…”. Tujuan kita hidup adalah bukan agar kita menjadi kaya dan mempunyai banyak uang, tetapi Tuhan ingin agar kita menjadi orang-orang yang mempunyai pengaruh sesuai dengan talenta dan karunia yang telah Tuhan berikan. Kata “menaklukkan” juga berarti kita harus “berusaha (effort)” . Memang rencana Tuhan melalui Adam dan Hawa sepertinya telah digagalkan oleh Iblis, tetapi di dalam Wahyu 12:11 dikatakan bahwa kita telah mengalahkan Iblis oleh darah Anak Domba dan oleh perkataan kesaksian kita.

Tuhan sedang menuntun kita untuk masuk ke “Tanah Perjanjian”. Janji-janji Tuhan yang diberikan kepada Yosua di dalam Yosua 1 itu juga berlaku untuk kita. Tapi kita harus bangkit. Jangan lagi melihat masa lalu kita. Kita harus melihat ke depan, kepada janji-janji Tuhan yang berharga. Maka semuanya itu akan diberikan kepada kita. Jangan pernah kita merasa takut akan kegagalan, karena Tuhan berjanji tidak akan pernah meninggalkan kita. Tuhan tahu bahwa di dalam menjalankan kehidupan kita untuk memasuki “tanah perjanjian”, kita akan mengalami banyak kesulitan. Oleh karena itu dengan berulang-ulang Dia berkata kepada kita “Kuatkan dan teguhkan hatimu!” Oleh karena itu kita harus tetap melakukan apa yang menjadi bagian kita, yaitu “berusaha” maka Tuhan akan melakukan sisanya yaitu membawa kita sampai ke “tanah perjanjian”.
(dikotbahkan Ps. Peter Tayu, 14 Des 08)

HE IS THE KING OF YOUR ECONOMY

Indonesia saat ini sedang mengalami dampak dari krisis ekonomi global. Bila kita membaca koran atau melihat media lainnya, yang kita lihat semuanya memberi kabar yang negatif. Bahkan diramalkan pada tahun 2009, pertumbuhan ekonomi di Indonesia hanya 4,5%, sangat berbeda dibandingkan dengan target yang semula 6%. Ditambah banyaknya pegawai yang terkena PHK, perusahaan banyak yang tutup, export yang terganggu, semuanya menggambarkan dunia usaha Indonesia sedang dalam keadaan krisis. Di saat-saat seperti inilah anak-anak Tuhan seharusnya tampil menjadi jawaban.

Di dalam I Raja-raja 17:1 dikatakan bahwa Elia adalah hamba Tuhan yang penuh kuasa. Dia dengan berani telah berkata kepada Raja Ahab dan menyatakan bahwa tidak akan ada embun/hujan pada tahun itu, kecuali kalau ia katakan akan ada hujan. Siapa raja Ahab? Dikatakan di dalam 1 Raja-raja 16:29 bahwa Raja Ahab di dalam kejahatannya telah memerintah bangsa Israel selama 22 tahun.

Yang uniknya di dalam pemerintahan raja Ahab Tuhan telah memelihara nabi Elia melalui kekurangan seorang janda miskin di Sarfat. Janda yang sedang hidup di dalam kekhawatiran akan kematian, melakukan apa yang dikatakan nabi Elia, yaitu memberi dia makan dahulu lalu menyediakan untuk anak dan dirinya. Dan Tuhan memelihara janda dan anaknya dengan membuat tepung dalam tempayan dan minyak dalam buli-buli tidak habis sampai Tuhan memberi hujan kembali ke atas muka bumi.

Apa yang kita belajar? Yang pertama adalah: Janda di Sarfat ini mewakili sistem ekonomi dunia yang lebih banyak menerima daripada memberi, tidak ada pengharapan, selalu kekurangan, hidup dalam kemiskinan, dan dihantui kematian. Yang kedua, Nabi Elia disini menggambarkan sistem ekonomi surga yang lebih banyak memberi daripada menerima, berkatnya tidak akan habis.

Ada 3 hal yg perlu diingat pada saat kita mengalami krisis :
1. Tuhan pasti memberi kita sesuatu, yang utama adalah Firman Tuhan
2. Memberi itu lebih baik dari menerima
3. Mengerti arti hidup yang berkelimpahan

Kita harus tahu bahwa Tuhan Yesus adalah penguasa atas perekonomian kita. Kita tidak perlu takut menghadapi krisis ekonomi ini bila memiliki Tuhan Yesus dan melakukan Firman Tuhan dlm hidup kita.

(dikotbahkan Ps. Dr. Marganti Sihite, 7 Des 08)

Percaya Kepada Tuhan

Pada waktu Maria, Ibu Nya bertunangan denga Yusuf ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami istri. Karena Yusuf suaminya seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan istrinya di muka umumdan bermaksud menceraikannya diam-diam. Matius 1:18-20

Kebanyakan orang mau mendengar suara dari Tuhan, tetapi mereka justru datang kepada manusia, bukan kepada Tuhan. Mereka hanya mencari jalan pintas untuk kenyamanannya, tetapi tidak mau melalui prosesnya Tuhan yaitu Jalan Salib yang akan menjadikan kita dewasa rohani dan serupa dengan Kristus.

Ada 3 Point penting :

1. Tuhan lebih mementingkan kemampuan kita untuk percaya daripada mendengar.
Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu dan jangan bersandar kepada pengertianmu sendiri, akuilah Ia dalam segala lakumu maka Ia akan meluruskan jalanmu. Amsal 3:5-6

BAGAIMANA bila kita salah dalam mengambil keputusan? Tuhan akan turut campur tangan dan meluruskan jalanmu dan pada saat jatuh pun kita tidak akan tergeletak karena tanganNya akan menopang ( Mazmur 37 : 23-24)

2. Tuhan menilai manusia dari hati bukan pendengaran
Amsal 4:23 Manusia hanya melihat dari luarnya baik status, ekonomi, kepintaran dll, tetapi cara Tuhan berbeda, Dia melihat kedalaman hati. Karena bila hati kita benar, maka keputusan yang kita ambil pun benar.

3. Tuhan bisa membimbing kita tanpa harus berbicara.
Disinilah hidup kita harus menyerah dan percaya kepada Tuhan. Mat. 1:20 dikatakan bahwa Tuhan datang kepada Yusuf dalam mimpinya dan meluruskannya, bahwa anak yang dkandungnya adalah dari Roh Kudus. Karena Tuhan akan menunjukan dan menjelaskannya.

(dikotbahkan oleh Ps Benaiah Naresh, 30 Nov 08)