Tuesday, March 24, 2009

COVENANT (Ikat Janji) bag. 3

“Covenant is Life Long Committed Relationship” di mana merupakan komitmen ikat janji yang tidak akan pernah bisa diputuskan. Sama seperti kita ditempatkan Tuhan di sebuah gereja lokal ini, dan ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, kita semua menjadi satu keluarga rohani.

2 hal Covenant yang penting :
1. Covenant kepada Tuhan
Covenant ini terjalin diawali sewaktu kita menerima Yesus sebagai Tuhan & Juru Selamat. Tuhan yang punya inisiatif lebih awal untuk menjalin covenant dengan kita dan Tuhan memberikan janji hidup yang kekal ketika kita menerimaNya (Yoh 3:16) dan Tuhan tidak pernah lalai menepati janjiNya (2 Petrus 3:9).
2. Covenant kepada sesama manusia
Matius 22:39 “Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

Covenant kepada sesama manusia bicara tentang covenant kita dengan sesama di gereja lokal / keluarga rohani. Pertanyaannya : “Mengapa kita membutuhkan sebuah keluarga rohani? dan apa Tujuan Gereja?”

Ada beberapa hal mengapa kita membutuhkan sebuah keluarga rohani.
Menunjukkan kepada dunia bahwa kita adalah murid Kristus. Ketika kita saling mengasihi sesama keluarga rohani kita telah menjadi saksi bahwa kita adalah murid Tuhan (Yoh 13:34-35).
Supaya kita keluar dari keterasingan dan rasa mementingkan diri sendiri. Kita sebagai tubuh Kristus jangan sampai pecah, tetapi menjadi anggota yang saling memperhatikan (1 Kor 12:25-26)
Agar kita dapat dibantu untuk bertumbuh dan dibangun.
Tubuh Kristus membutuhkan kita, karena Tuhan telah mengaruniakan kita masing-masing roh untuk kita saling membangun.
Supaya kita bisa ambil bagian dari misi Kristus di dunia yaitu menyelamatkan orang tidak percaya dan menjadikan mereka sebagai muridNya. “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Efe 2:10
Untuk menjaga kita dari kemunduran. “Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa” (Ibr 3:13). “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Gal 6:10
Memberikan perlindungan rohani. Di dalam keluarga rohani kita mempunyai otoritas rohani yang memberikan kita “tudung rohani” yang melindungi kehidupan kerohanian kita.

Lima Tujuan Gereja.

Penyembahan, karena kita diciptakan untuk menyembah
Persekutuan
Pemuridan, dibantu untuk menguatkan (Mat 28:19)
Pelayanan, untuk menemukan karunia kita dan supaya kita saling melayani.
Penginjilan, ini adalah misinya Kristus dan gereja yang harus menjalankannya.

(dikotbahkan Ps. Dr. Pingkan Sihite, 15 Maret 2009)

Friday, March 13, 2009

Covenant (bag. 2)

Covenant dimulai ketika kita menerima Yesus sebagai Tuhan dan jurus’lamat. Covenant ialah: "a binding pro-mise". Artinya: “Allah telah menaruh kita bersama di dalam sebuah gereja lokal ini, oleh karena prinsip inilah, saya menyerahkan hak saya sepenuhnya dan saya akan tetap berhubungan dan komitmen kepada Tubuh Kristus ini karena Tuhan telah menempatkan saya disini. Covenant is a life long Commited Relationship.

“Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,” Mazmur 92:13-14

1. Bertunas seperti pohon korma. 
Ciri khas dari pohon korma adalah:
- satu batang pohon (tidak bercabang). Tuhan ingin agar kita hanya mengandalkan Tuhan saja. Tidak ada Allah lain.
- kokoh, kuat & bertahan lama.
- tumbuhnya perlahan tapi bertahan lama.

2. Tumbuh subur seperti pohon aras.
Ciri khas dari pohon aras adalah:
- adanya di Libanon. Artinya Tuhan menempatkan kita di satu tempat yang sudah dipilih khusus olehNya.
- terbaik, terbesar dan terkuat.
- Yesus Kristus adalah pilihan Allah untuk manusia.

Kisah Para Rasul 2:42-47 bercerita tentang kehidupan Jemaat Mula-mula.

Ada 5 elemen penting dari cerita di atas:

1. Bertekun (ay 42)
"Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa."
Ketekunan adalah bagian terpenting dalam pertumbuhan rohani kita. Ketekunan akan membuat kita menghasilkan buah yang matang.

2. Mujizat Allah (vs 43)
"Maka ketakutanlah mereka semua, sedang rasul-rasul itu mengadakan banyak mujizat dan tanda."
Saat kita berada di dalam Covenant dengan Tuhan dan dengan GerejaNya, maka kita akan melihat banyak mujizat Tuhan lakukan. Baik di dalam kehidupan kita maupun di dalam kehidupan saudara seiman kita.

3. Memberi (vs 44-45)
".... segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing."
Covenant dengan Tuhan dan Gereja-Nya berarti kita belajar untuk bisa memberi kepada saudara-saudara kita.

4. Bersekutu (vs 46)
“..mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah…”
Kekuatan dari suatu Keluarga Rohani adalah BERSEKUTU. Inilah yang membuat Covenant antar saudara seiman semakin kuat.

5. Disukai (vs 47)
“Dan mereka disukai semua orang…”
Buah dari Covenant kita dengan Tuhan dan GerejaNya adalah kita akan disukai oleh semua orang. Dan jika kita disukai oleh semua orang, otomatis kita juga sedang melaksanakan Amanat Agung Yesus.

(Dikotbahkan Ps. Dr. Marganti Sihite, 8 Maret 2009

Monday, March 9, 2009

COVENANT (Ikat Janji)

Covenant itu artinya Ikat Janji bukan kontrak. Kontrak itu sewaktu-waktu bisa putus, tetapi Covenant itu untuk seumur hidup.

Ada 2 bentuk Covenant yang harus kita miliki:
Covenant kepada Tuhan.
Covenant kepada Saudara Seiman.

Kita belajar tentang Covenant sebagai Prinsip dari komitmen satu dengan lainnya yang ada di Gereja Tuhan.

Spiritual Life (Kehidupan Rohani)

Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah." Yoh 3:3
Ayat ini menceritakan tentang seorang pengajar Israel bernama Nikodemus. Dia mencoba mencari kekurangannya dalam hal kerohanian. Nikodemus tahu Yesus datang dan Tuhan Allah menyertai dia. Lalu Yesus menemui Nikodemus dan mengatakan: ”Kamu harus dilahirkan kembali.” Tuhan mengungkapkan satu pewahyuan di ayat ini, bahwa jika kita tidak dilahirkan kembali, kita tidak dapat melihat Kerajaan Allah.

”Sebab itu janganlah kamu kuatir dan berkata: Apakah yang akan kami makan? Apakah yang akan kami minum? Apakah yang akan kami pakai? Semua itu dicari bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Mat 6:31-33

Ada 2 macam Visi:
Visi Besar: Kerajaan Allah dan Kebenaran
Visi Kecil: Makanan, minuman, pakaian.
Tuhan tidak menciptakan kita untuk visi yang kecil, tetapi visi yang besar. Visi memberi kita nilai tambah kepada segala sesuatu.

2. Spiritual Family (Keluarga Rohani)

Setiap dari kita tidak memilih siapa yang akan menjadi keluarga kita atau orang tua kita. Tuhanlah yang memilihnya untuk kita. Baik itu keluarga, suami, istri, orang tua, atau anak, Tuhanlah yang memilih.

”Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.” 1 Kor. 12:18
Jadi kita akan bertumbuh di tempat yang Tuhan berikan kepada kita. Kita harus tertanam di Gereja Lokal.

”...sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala, dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.” Kol. 2:19
Bagaimana kita bisa bertumbuh? Yaitu dengan kita berpegang teguh kepada Kepala. Dan Kepala itu hanya ada di dalam tubuh Kristus, yaitu Gereja Lokal.

”Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, --yang rapih tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota--menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.” Efe. 4:16
Tuhan ingin agar Gereja-Nya tersusun rapi dan tiap-tiap anggotanya berada di tempat yang benar, sehingga bisa bertumbuh sesuai dengan Kehendak Tuhan.

(dikotbahkan Ps. Dr. Marganti Sihite, 1 Maret 09)

Thursday, March 5, 2009

KETUHANAN YESUS KRISTUS

“Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga”. Mat 7:21

KeTuhanan Yesus Kristus bukanlah berbicara seberapa seringnya kita berseru kepada Tuhan. Tetapi apakah kita melakukan kehendak Allah atau tidak. Hanya orang yang melakukan kehendak Allah yang akan masuk ke dalam Kerajaan Surga.

Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN. Hagai 1:8

Didalam Hagai 1:8 Tuhan mengajarkan kita untuk naik ke gunung Tuhan, bawa kayu dan bangun Rumah. Kerinduan Tuhan agar kita setiap hari bisa naik ke gunung Tuhan dan membangun RumahNya. Apa maksudnya? Dengan menjadi terang dan menjadi berkat bagi sekitar kita, berarti kita sedang terlibat di dalam pembangunan Rumah Tuhan. Pemberitaan Injil paling efektif adalah saat kita membantu sekitar kita dan menolong orang-orang yang tidak mampu. Hal ini mungkin akan menyita waktu, tenaga dan uang kita. Tapi Tuhan berjanji bahwa Dia akan mengganti 100 kali lipat apa yang sudah hilang karena mengikuti Dia.

"Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Mat 22:36-37

Yesus mengajarkan kepada kita untuk mengasihi Tuhan Allah dengan segenap hati, segenap jiwa dan segenap akal budi. Inilah inti dari KeTuhanan Yesus Kristus. Seluruh hidup kita harus berfokus kepada Tuhan. Jika hal ini sudah dilakukan maka efeknya adalah, kita akan mengasihi sesama kita.

Ada 3 hal yang harus kita bisa respon dengan benar:

1. Situasi
Di dalam Mat 8:23-27 diceritakan bahwa murid-murid sangat ketakutan ketika ada badai melanda perahu mereka, padahal Yesus ada di dalam perahu tersebut. Lalu mereka membangunkan Yesus, dan Yesus dengan tenang menghentikan badai tersebut. Jika kita sedang berada di dalam satu perahu dengan Yesus, jangan takut jika ‘situasi badai’ melanda kita.

2. Barang.
Jika tidak sungguh-sungguh menjadikan Yesus Kristus sebagai Tuhan, maka kemungkinan besar kita akan dikuasai oleh barang/materi/uang kita. Contoh: kita memiliki sepatu banyak sekali di dalam lemari kita, padahal kita hanya perlu memakainya satu saja. Alangkah lebih baik jika barang-barang yang sudah lama dan tidak kita pakai, kita hibahkan kepada mereka yang memerlukan.

3. Orang
Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." Yohanes 21:15
Yang terutama harus kita kasihi adalah Tuhan. Yesus menanyakan hal ini sampai 3 kali kepada Petrus. Dan Dia juga menanyakan hal yang sama kepada kita: “Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?”

(dikotbahkan Ps. Wawan Hartawan, 22 Feb 09)