Thursday, December 4, 2008

"Mengucap syukur, Memuji & Menyembah"

“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia (Dilligently seeking).” Ibrani 11:6

Banyak orang yang cari Tuhan. Tapi yang cari Tuhan dengan yang cari Tuhan sungguh-sungguh itu berbeda. Saya pernah summer mission dari USA ke suatu desa di Jawa Timur. Disana berkumpul hamba-hamba Tuhan dari seluruh desa. Dan saya merasa bahwa saya lebih banyak tahu dari mereka. Lalu setelah kotbah saya altar call. saya kaget melihat ibu-ibu berjalan merangkak dari belakang dengan hanya menggunakan sarung sambil menangis. Lalu Roh Kudus berbicara kepada saya: “Paul, kamu lihat, mereka cari Saya dengan sungguh-sungguh, sedang kamu hanya penuh dengan ilmu saja.” Saya bertobat melihat itu. Sejak saat itu saya mulai sungguh-sungguh mencari Tuhan.

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” Yeremia 17:7-8

Jika kita ikut Tuhan sungguh-sungguh maka akar kita di dalam Tuhan akan semakin dalam. Akar adalah pondasi. Salah satu pondasi yang tertulis di dalam Mazmur 100:4 adalah “mengucap syukur”. Itulah kehendak Tuhan. Banyak orang tanya: apa sih kehendak Tuhan? Salah satunya adalah mengucap syukur. Karena pada saat kita mengucap syukur, maka kita sedang memasuki Gerbang-Nya Tuhan. Dalam berbagai hal, belajarlah mengucap syukur, sehingga kita bisa memasuki Gerbang-Nya Tuhan. Lalu langkah selanjutnya adalah kita memasuki pelataran-Nya dengan cara: “memuji Tuhan”. Orang tidak mungkin memuji Tuhan jika tidak memiliki hati yang mengucap syukur. Tapi kita tidak hanya sampai di pelataran Tuhan saja. Tamu tidak bertamu di halaman, tapi harus masuk ke dalam. Untuk bisa masuk lebih dalam (lebih dekat dengan Tuhan) diperlukan “penyembahan”. Itulah mengapa Tuhan mencari penyembah-penyembah yang benar.

(Kotbah Ps. Paul Pitoy, 12 Oktober 08)

No comments: