Thursday, December 4, 2008

Puasa

Yesaya 58:3-10

Tuhan menginginkan umatNya bisa berpuasa dengan cara yang benar.

Yesaya 58:3-4: “suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.”
Mengapa suara kita tidak didengar di tempat tinggi, padahal kita sedang melakukan ibadah puasa? Karena kita berpuasa dengan berbantah-bantahan. Cara kita berpuasa salah. Banyak anak Tuhan selalu mencari jalan pintas. Contoh: mencari jodoh dengan memasang iklan di koran dan di internet.

1. Puasa mengajarkan kita untuk menguasai diri dalam segala hal.
Galatia 5:23 mengatakan bahwa salah satu buah roh itu adalah penguasaan diri. Mari kita belajar untuk mencukupi kebutuhan jasmani kita, tidak berlebihan. Misalnya belajar untuk puasa sarapan di pagi hari. Lalu kita lanjutkan dengan tidak makan siang. Lambat laun kita akan terbiasa dan itu mengajarkan kita untuk menguasai diri. Tapi ingat, kita berpuasa bukan untuk tujuan diet, tapi untuk melakukan dan belajar mengenal kehendak Allah.

Yesaya 58:5-7: “Hari yang berkenan pada Tuhan”

2. Puasa mengajarkan kita untuk memiliki rasa peduli kepada orang lain.
Galatia 2:20; 2 Tim. 3:1
Puasa yang Tuhan kehendaki:
¨ membuka belenggu-belenggu kelaliman.
¨ Memerdekakan orang
¨ Memecah-mecahkan roti.
¨ Tidak menyembunyikan diri.

Yesaya 58:8-10: “Tuhan akan menjawab”

3. Puasa mengajarkan kita untuk hidup dalam rencanaNya Tuhan.
¨ terangMu akan merekah.
¨ Lukamu akan pulih segera.
¨ Kebenaran akan menjadi barisan depanmu
¨ Kemuliaan Tuhan barisan belakangmu

Kotbah Ps. Dr. Marganti Sihite, 16 November 08

No comments: