Thursday, December 4, 2008

Kekuatan Pengaruh

“Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua. Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau.” 1 Tim 4:14-16

Tuhan berfirman kepada kita untuk tidak lalai mempergunakan karunia yang ada pada kita dan dia ingin agar kita mengawasi diri kita dan mengawasi ajaran kita. Tujuannya adalah supaya kita bisa menyelamatkan diri kita dan semua orang yang mendengar kita. Itulah yang disebut sebagai pengaruh. Kekuatan pengaruh kita akan timbul sewaktu kita memiliki rasa peduli kepada orang lain. Itulah sebabnya Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi sesamamu manusia seperti diri kita sendiri (Matius 22:39).

Ada 2 macam pengaruh di dalam kehidupan kita, yaitu pengaruh yang baik dan pengaruh yang buruk. Rasa peduli kita terhadap orang lain membuat kita berinteraksi dengan orang lain.

Ada 3 macam pengaruh yang lahir dari rasa peduli:

1. Pengaruh terhadap kebutuhan dasar.
“Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Allah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya di-rinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia.” (Yak. 1:27)
Contohnya adalah Mother Teresa. Beliau melayani di India dengan melihat kebutuhan dasar yang diperlukan di sana.

2. Pengaruh sosial.
Perhatikanlah semuanya itu, hiduplah di dalamnya supaya kemajuanmu nyata kepada semua orang. (1 Tim 4:15)
Pengaruh sosial berarti kita memberikan warna (hal-hal yang positif) di lingkungan kita.

3. Pengaruh rohani.
Awasilah dirimu sendiri dan awasilah ajaranmu. Bertekunlah dalam semuanya itu, karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu dan semua orang yang mendengar engkau. (1 Tim 4:16)
Pengaruh rohani berarti kita membawa sesorang masuk ke dalam lingkungan rohani, seperti kelompok sel dan gereja.William james siddis (1 April 1898 - 17 Juli 1944): orang paling cerdas di dunia, meninggal pd umur 46 tahun krn tekanan mental dikejar2 wartawan.

Kotbah Ps. Maruli, 26 November 08

Puasa

Yesaya 58:3-10

Tuhan menginginkan umatNya bisa berpuasa dengan cara yang benar.

Yesaya 58:3-4: “suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.”
Mengapa suara kita tidak didengar di tempat tinggi, padahal kita sedang melakukan ibadah puasa? Karena kita berpuasa dengan berbantah-bantahan. Cara kita berpuasa salah. Banyak anak Tuhan selalu mencari jalan pintas. Contoh: mencari jodoh dengan memasang iklan di koran dan di internet.

1. Puasa mengajarkan kita untuk menguasai diri dalam segala hal.
Galatia 5:23 mengatakan bahwa salah satu buah roh itu adalah penguasaan diri. Mari kita belajar untuk mencukupi kebutuhan jasmani kita, tidak berlebihan. Misalnya belajar untuk puasa sarapan di pagi hari. Lalu kita lanjutkan dengan tidak makan siang. Lambat laun kita akan terbiasa dan itu mengajarkan kita untuk menguasai diri. Tapi ingat, kita berpuasa bukan untuk tujuan diet, tapi untuk melakukan dan belajar mengenal kehendak Allah.

Yesaya 58:5-7: “Hari yang berkenan pada Tuhan”

2. Puasa mengajarkan kita untuk memiliki rasa peduli kepada orang lain.
Galatia 2:20; 2 Tim. 3:1
Puasa yang Tuhan kehendaki:
¨ membuka belenggu-belenggu kelaliman.
¨ Memerdekakan orang
¨ Memecah-mecahkan roti.
¨ Tidak menyembunyikan diri.

Yesaya 58:8-10: “Tuhan akan menjawab”

3. Puasa mengajarkan kita untuk hidup dalam rencanaNya Tuhan.
¨ terangMu akan merekah.
¨ Lukamu akan pulih segera.
¨ Kebenaran akan menjadi barisan depanmu
¨ Kemuliaan Tuhan barisan belakangmu

Kotbah Ps. Dr. Marganti Sihite, 16 November 08

The Will of God

1 Tes 5:16-18

1. Bersukacitalah senantiasa (Rejoice evermore)
Amsal 15:13 Hati yang gembira membuat muka berseri-seri
Amsal 17:22 Hati yang gembira membuat muka berseri-seri,Hati yang gembira adalah obat yang manjur
Mazmur 37:4 dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu
Mazmur 98:4 Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi, bergembiralah, bersorak-sorailah dan bermazmurlah!

2. Tetaplah Berdoa (Pray without ceasing)
Matius 26:41 Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus
Efesus 6:18 Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus
Yudas 1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.
1 Petrus 4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

3. Mengucap syukurlah dalam segala hal (In everything give thanks…)
Setiap orang yang bersukacita dan tetap berdoa pasti orang tersebut adalah orang yang suka mengucap syukur dalam segala hal.
Roma 8:28 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.

Kotbah Ps. Dr. Pingkan Sihite, 9 November 08

2 Type Manusia

“Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.” Ibrani 2:1

Bila kita cermati, kata memperhatikan biasanya identik dengan indera mata, tetapi di dalam Firman di atas Yesus menyebutkan “memperhatikan apa yang kita dengar” agar kita jangan terbawa arus. Ternyata versi Tuhan, memperhatikan itu berarti mendengar apa yang Ia katakan. Apa yang kita dengar akan menentukan langkah kita ke depan.

Ada dua tipe manusia:

1. Orang fasik menjadi orang benar.

Kis. 9:1 dan 20-21; Kis. 9: 10 & 13
Contohnya adalah Saulus yang diubahkan Tuhan dari berkobar-kobar untuk membunuh murid-murid Tuhan menjadi alat pilihan bagi Tuhan untuk memberitakan nama Yesus ke bangsa-bangsa lain. Tapi semua itu bisa terjadi karena ketaatan Ananias kepada suara Tuhan untuk pergi mencari Saulus dan menumpangkan tangan atasnya.

2. Orang Benar menjadi lebih Benar.

Kis. 8:26-38
Contonya adalah Sida-sida dari Ethiopia ketika dalam perjalanan pulang dari Yerusalem untuk beribadah dan sedang membaca kitab Nabi Yesaya tanpa mengetahui pengertian sebenarnya (orang benar), mendapatkan pengertian yang benar tentang Kristus bahkan mengambil keputusan untuk bertobat dan dibaptis air saat itu juga (menjadi lebih benar). Hal ini terjadi karena ketaatan Filipus kepada suara Tuhan untuk pergi menemuinya dan memberitakan Injil Kristus. Akibatnya adalah kekristenan untuk pertama kalinya sampai di Ethiopia.

Kis. 10:1-4 dan 44-48
Contoh lainnya adalah Kornelius, seorang perwira yang tulus hati dan takut akan Allah dan senantiasa berdoa kepada Allah (orang benar). Tetapi ada satu bagian dalam hidupnya yang Allah mau pulihkan. Dimulai dari ketaatan Cornelius terhadap suara Allah yang menyuruhnya menjemput Simon Petrus di Yope. Simon Petrus juga Tuhan pakai karena ketaatannya kepada penglihatan dan suara Allah. Akibatnya Kornelius, seluruh keluarganya dan sahabat-sahabatnya bertobat, dibaptis air dan dipenuhi Roh Kudus.

Periksalah dan pastikan bahwa telinga kita benar-benar berfungsi sesuai fungsinya yaitu untuk mendengar. Jangan tuli, apalagi untuk mendengarkan suara Tuhan. Telitilah dan perhatikan dengan baik serta latihlah untuk mentaati suara Tuhan maka hidup kita akan dipenuhi mujizat setiap waktu.

(Kotbah Ps. Dr. Marganti Sihite, 2 November 08)

"Tuhan menjadikan segalanya baik"

Mereka takjub dan tercengang dan berkata: "Ia menjadikan segala-galanya baik, yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berkata-kata." Markus 7:37

Tuhan menjanjikan hidup kita menjadi baik. Tapi mengapa masih ada orang Kristen yang hidupnya tidak menjadi baik? Penyebab utamanya cuma satu, yaitu Dosa. Dosa adalah racun, yang bisa secara perlahan membunuh kehidupan rohani kita. Kebimbangan atau mendua hati itu adalah gerbang dari dosa. Jika kita menginginkan kehidupan kita menjadi lebih baik, kita harus Bertobat. Bertobat artinya adalah mati terhadap dosa, bukan hanya sekedar berbalik dari jalan-jalan yang jahat. Sifat dari dosa adalah mengikat dan terus menerus berkembang biak di dalam diri seseorang.

Kemudian Yesus bertemu dengan dia dalam Bait Allah lalu berkata kepadanya: "Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk." Yoh. 5:14. Jika kita telah dipulihkan oleh Tuhan melalui penebusan Kristus, maka jangan lagi kita berbuat dosa, karena akan bisa terjadi hal yang lebih buruk dalam kehidupan kita.

Di dalamYesaya 59 dikatakan bahwa Dosa adalah penghambat keselamatan. Untuk itu kita harus membersihkan pikiran kita dari hal-hal yang kotor. Pikiran yang kotor tidak bisa kita tengking, tapi bisa kita tukar dengan Firman Tuhan. Banyak orang berkata bahwa tidak mungkin kita tidak berdosa. Kata siapa? Firman Tuhan berkata di dalam Roma 6:7 bahwa siapa yang telah mati telah bebas dari dosa. Jadi jelas bahwa setiap orang Kristen bisa bebas dari dosa. Proses baptisan air adalah lambang dari penyaliban. Jika kita sudah dibaptis maka maut tidak punya kuasa lagi. Dan kita telah mati satu kali sampai selamanya.

Untuk bisa menang atas dosa kita perlu:
1. Pertolongan roh kudus.
2. Hidup di dlm komunitas (Kelompok Sel)

(Kotbah Ps. Yusuf Rahman, 26 Oktober 08)

Mengucap Syukur

"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancanganKu dari ranca-nganmu." Yesaya 55:8-9

Rencana Allah menciptakan manusia tidak pernah ada yang salah, semua skenario yang dibuatNya merupakan skenario yang sempurna. Allah tidak pernah berjanji membuat hidup kita akan selalu mudah dan tanpa masalah, tetapi Ia berjanji untuk selalu menyertai kita dalam segala keadaan (Mazmur 23:4)

Ada 3 alasan mengapa kita harus mengucap syukur?
1. Allah menjaga perekonomian kita
Meskipun dalam keadaan seperti sekarang, krisis dunia, tetapi Allah tetap memelihara orang benar. Wahyu 6:6........"Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu." Perekonomian kita tidak akan rusak kecuali kita mengijinkan kerusakan itu terjadi dalam hidup kita.

2. Allah menjaga kesehatan kita
Mazmur 91: 5-6 berkata "Engkau tak usah takut terhadap kedahsyatan malam, terhadap panah yang terbang di waktu siang, terhadap penyakit sampar yang berjalan di dalam gelap, terhadap penyakit menular yang mengamuk di waktu petang.”

3. Allah menjaga keluarga kita Ayub 5:17
Contoh dari kehidupan Ayub, ketika dia diuji Tuhan, semua keluarganya me-ninggalkan dia, tetapi dia tetap bisa bertahan dalam krisis tersebut, karena Tuhan menjaganya.

(Kotbah Ps. Maruli L, 19 Oktober 08)

"Mengucap syukur, Memuji & Menyembah"

“Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia (Dilligently seeking).” Ibrani 11:6

Banyak orang yang cari Tuhan. Tapi yang cari Tuhan dengan yang cari Tuhan sungguh-sungguh itu berbeda. Saya pernah summer mission dari USA ke suatu desa di Jawa Timur. Disana berkumpul hamba-hamba Tuhan dari seluruh desa. Dan saya merasa bahwa saya lebih banyak tahu dari mereka. Lalu setelah kotbah saya altar call. saya kaget melihat ibu-ibu berjalan merangkak dari belakang dengan hanya menggunakan sarung sambil menangis. Lalu Roh Kudus berbicara kepada saya: “Paul, kamu lihat, mereka cari Saya dengan sungguh-sungguh, sedang kamu hanya penuh dengan ilmu saja.” Saya bertobat melihat itu. Sejak saat itu saya mulai sungguh-sungguh mencari Tuhan.

“Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.” Yeremia 17:7-8

Jika kita ikut Tuhan sungguh-sungguh maka akar kita di dalam Tuhan akan semakin dalam. Akar adalah pondasi. Salah satu pondasi yang tertulis di dalam Mazmur 100:4 adalah “mengucap syukur”. Itulah kehendak Tuhan. Banyak orang tanya: apa sih kehendak Tuhan? Salah satunya adalah mengucap syukur. Karena pada saat kita mengucap syukur, maka kita sedang memasuki Gerbang-Nya Tuhan. Dalam berbagai hal, belajarlah mengucap syukur, sehingga kita bisa memasuki Gerbang-Nya Tuhan. Lalu langkah selanjutnya adalah kita memasuki pelataran-Nya dengan cara: “memuji Tuhan”. Orang tidak mungkin memuji Tuhan jika tidak memiliki hati yang mengucap syukur. Tapi kita tidak hanya sampai di pelataran Tuhan saja. Tamu tidak bertamu di halaman, tapi harus masuk ke dalam. Untuk bisa masuk lebih dalam (lebih dekat dengan Tuhan) diperlukan “penyembahan”. Itulah mengapa Tuhan mencari penyembah-penyembah yang benar.

(Kotbah Ps. Paul Pitoy, 12 Oktober 08)

Kenapa Orang Kristen Harus Berdoa?

“Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” 1Tim. 2:1-4

Tujuan utama kita sebagai orang Kristen berdoa adalah supaya kita memiliki hidup yang tenang dan tenteram. Menaikkan Doa dan Ucapan Syukur merupakan suatu hal yang Baik dan yang Berkenan di mata Tuhan.

Apakah Doa itu?

1. Hubungan Pribadi.
Doa adalah hubungan pribadi kita dengan Tuhan. Semakin kita mempunyai hubungan pribadi dengan Tuhan maka kita akan semakin mengenal Dia. Hubungan pribadi dengan Tuhan juga akan membuat kita merasa aman. Kita juga akan menjadi apa adanya kita di hadapan Tuhan, tidak ada yang ditutup-tutupi.

2. Dialog / Tukar Pikiran.
Saat kita sedang berdoa itu berarti kita sedang bertukar-pikiran dengan Tuhan. Kita akan mendapat jawaban dari apa yang kita tanyakan. Nasihat dari Tuhan kepada kita bisa langsung Dia sampaikan, bisa lewat Alkitab, bisa lewat suami/istri/anak kita, bisa lewat gembala atau saudara seiman.

3. Curhat.
Berdoa berarti kita sedang mencurahkan seluruh isi hati kita kepada Tuhan. Kita berbicara apa adanya dengan Dia. Janganlah kita curhat kepada orang yang tidak percaya.

Apa yang membuat kita tergerak untuk Berdoa?
1. Melihat begitu susahnya orang hidup
2. Mengunjungi orang di penjara.
3. Mengunjungi orang yang sedang sakit parah.
4. Mengunjungi orang yang terkena musibah / kecelakaan.

Apa yang Tuhan Yesus katakan kepada murid-murid-Nya?
“Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.” Mat 6:8. Yesus mengajarkan cara berdoa kepada murid-muridNya suapay jangan bertele-tele dan seperti orang yang munafik. Yesus juga mengajarkan kepada murid-muridNya Doa Bapa Kami.

(Kotbah Ps. Dr. Marganti Sihite, 5 Oktober 2008)

Memilih Orang Pilihan

Inti Firman Tuhan: Roma 5:1-11

Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa kasih karunia itu adalah seperti sebuah kado yang diberikan kepada kita. Pada saat kita diberikan sebuah kado dan kita menerimanya, maka kado itu menjadi berfungsi. Tetapi ketika kado itu diberikan kepad kita tetapi kita tidak menerimanya, maka kado itu menjadi tidak berfungsi. Saat kita menerima kado (kasih karunia) itu tanpa beban itulah yang disebut dengan Iman. Kita memperoleh kasih karunia karena sebuah proses yang dilalui yaitu Pembenaran (Justifikasi) oleh Kristus (Roma 5 : 1). Proses pembenaran merupakan jalan masuk atau akses kepada kasih karunia (Roma 5 : 2). Hal ini telah dilakukan oleh Yesus Kristus di atas kayu salib. Jadi proses pembenaran ini tidak memandang latar belakang kehidupan kita yang lalu. Semua orang di muka bumi ini telah dibenarkan melalui kematian Yesus di kayu salib. Tapi yang menjadi masalah apakah semua orang telah mengambil langkah Iman untuk masuk ke dalam proses pembenaran ini. Hanya mereka yang telah melangkan dengan Iman yang dibenarkan (...kita dibenarkan karena Iman...). Kasih karunia ada di dalam segala kondisi, seperti tertulis di (Roma 5:3-4), “dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.”

3 Nilai Dasar dari Orang Pilihan:

1. Ketekunan (1 Samuel 1:1-28).
Bercerita tentang Hana yang bertekun sehingga ia bisa melahirkan Samuel, seorang Nabi besar yang dipakai Tuhan dengan luar biasa.

2. Tahan Uji (1 Petrus 1:6-9)
“... Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan. .”

3. Pengharapan (Ibrani 6:19)
“Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir..”

(Kotbah Ps. Maruli, 28 Sept 08)

Monday, September 15, 2008

Siap sedialah baik atau tidak baik waktunya

Di hadapan Allah dan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya: Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran. 2Tim. 4:1-2

Saat ini Tuhan sedang mencari umat yang sungguh-sungguh siap untuk dapat dilatih melakukan perintahnya. Kita sebagai anak Tuhan dituntut untuk menghasilkan buah, baik atau tidak baik waktunya (in season or out season). Di dalam 2 Kor. 6:2 dikatakan "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku me-nyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. Waktu penyelamatan bukan besok atau lusa, tetapi sekarang. Jangan pakai berbagai macam alasan untuk berdalih di hadapan Tuhan. Perspektif waktu yang baik di mata Tuhan dengan di mata kita berbeda. Sama seperti perspektif waktu yang baik di mata orang tua dan di mata seorang anak juga berbeda. Saat orang tua kita menyuruh anaknya melakukan sesuatu maka seorang anak harus melakukannya (contoh: disuruh belajar, dll.). Demikian juga dengan kita. Kita harus memiliki hati yang rela seperti Daud yang berkata lengkapilah aku dengan roh yang rela! (Mazmur 51:14). Sebuah interupsi/gangguan ilahi itu adalah hal yang ilahi. Yesus membiarkan pelayanannya untuk menyembuhkan orang sakit diganggu/diinterupsi oleh perempuan yang sakit pendarahan. Dia juga tidak merasa terganggu ketika ada beberapa orang membongkar loteng dan dengan tidak sopan menurunkan orang sakit tepat didepan-Nya. Daniel 11:32 berkata: tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. Jika kita mengenal Tuhan kita maka kita harus menjadi murid yang siap bertindak. Saat ada orang sakit, ada atau tidak ada minyak urapan kita harus tetap bertindak untuk berdoa. Kesembuhan terjadi bukan karena minyak urapan, tetapi karena doa kita. Untuk menjadi umat yang bertindak yang dibutuhkan adalah bukanlah kesiapan, tetapi Sikap dan Prioritas yang benar.

Tuesday, September 9, 2008

Anugerah part III

Di dalam anugerah kita harus tahu bahwa kita di dalam perlindungan Tuhan, meskipun kadang-kadang sepertinya kita tidak dilindungi Tuhan. Anugerah Tuhan sa-ngat besar cakupannya, hanya kebanyakan orang Kristen tidak merasa berada di dalam anugerah Tuhan. Banyak kejadian-kejadian yang sepertinya selalu membuat kita kecewa, mengapa? Kita tidak tahu jawabannya. Secret things belong to God. Untuk kita bisa memperoleh anugerah, kadang-kadang kita juga harus ada usaha (langkah Iman) untuk mengambilnya. Lewat anugerah itu Tuhan ingin memakai kita untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain. Untuk bisa mengerti anugerah Tuhan, kadang-kadang kita harus mengalami hal-hal yang sulit dalam hidup kita dan kita harus menerobos tantangan tersebut karena akan ada anugerah yang besar Tuhan sediakan – sampai akhirnya kita bisa tetap tenang meskipun ada dalam badai – disaat itulah kita baru sungguh-sungguh mengerti anugerah Tuhan yang luar biasa dalam hidup kita.

Di dalam Yoh. 8:3-11 diceritakan tentang perempuan yang berzinah yang diampuni oleh Tuhan Yesus, dan tidak ada seorangpun yang menghukum perempuan itu. Sekalipun Yesus punya hak untuk menghukum perempuan tersebut, karena hanya Dia yang tidak berdosa. Tetapi Dia tetap mengampuni.

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roma 8:1

Jika ada masalah yang kita hadapi, belum tentu itu karena dosa. Kalaupun kita berdosa, Tuhan pasti mengampuni kita, tinggal kita yang mau mengakui dan tidak tinggal dalam penuduhan terus menerus.

3 hal yang penting untuk kita ingat :

1. Pendapat Tuhan tentang kita, bukan pendapat orang lain tentang kita – Dia melihat kita unik dengan caranyaNya.

2. Tuhan tidak mau menuduh tetapi Ia mau menjernihkan dan membersihkan hati nurani kita.

3. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita. Kita ikut Tuhan bukan karena kita baik, tetapi justru karena Ia ingin kita menjadi lebih baik.

Anugerah part II

Orang sulit belajar untuk menerima anugerah Tuhan. Yang membuat orang sulit mengerti anugerah adalah karena adanya ketakutan. Ketakutan adalah dasar yang memisahkan menusia dari Tuhan. Dimana ada ketakutan maka disitu akan menjadi “taman” berkumpulnya Iblis. Begitu banyak hal yang membuat kita takut: takut akan masa depan, takut kekurangan, takut ditolak, takut kehilangan teman, takut ditinggalkan dll. Dan ketakutan itu adalah ROH. Baca: 2 Timotius 1:7.

“Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang
membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.”

Kelemahan manusia yang paling dasar adalah ketakutan. Kapan ketakutan masuk dalam hidup kita? Ketika manusia jatuh ke dalam dosa. Contoh: Sewaktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka mereka mulai takut dan bersembunyi, lalu mencoba menutupi ketakutan mereka dengan daun (topeng). Akhirnya mereka saling menuduh satu dengan yang lain.

1. Selama manusia menyimpan dosa, dia tidak akan lepas dari ketakutan.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Yak 5:16
Kebanyakan orang lebih menyukai ayat 16b yang berbunyi: doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Tetapi kita harus tahu bahwa ada ayat penting sebelum ayat itu. Yaitu: hendaklah kamu saling mengaku dosamu. Tanpa pengakuan dosa, maka kita masih hidup di dalam ketakutan dan doa kita juga tidak mempunyai kuasa.

2. Ketakutan yang bukan dari Allah - bukan perasaan
Cth : Kisah 12 pengintai yang ditugaskan Musa untuk mengintai Tanah Kanaan. Saat mereka kembali 10 orang menyebarkan roh ketakutan kepada seluruh bangsa Israel. Hanya Yosua dan Kaleb yang tidak membiarkan ketakutan menguasai mereka.

3. Injil adalah kekuatan Allah.
Anugerah sudah terjadi sejak permulaan jaman. Jangan pernah mengatasi masalahmu dengan kekuatanmu. Gunakan Firman Tuhan untuk mengalahkan ketakutan.

4. Manusia bisa takut karena tidak percaya kepada Allah
Contoh: murid-murid Yesus yang ketakutan ketika badai menghantam perahu mereka. Sedang Yesus hanya tidur.

Grace

”Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju; sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba.”
Yesaya 1:18

Yesaya 1:18a “Marilah, baiklah kita beperkara !” Maksudnya : Baiklah kita beperkara dengan Tuhan. Kadang kala kita mau berperkara atau berargumen dengan Tuhan. Seperti pertanyaan kita kepada Tuhan: mengapa hal ini terjadi Tuhan atau kita tidak bisa menerima sesuatu ketika ditegur oleh Tuhan, bahkan kita mau membela diri. Sebaiknya jangan pernah beperkara dengan Tuhan karena kita tidak akan pernah menang. Kalau kita mau mengalami terobosan, janganlah keraskan hati sehingga Tuhan bisa beracara dalam hidup kita (Ijinkan Tuhan hancurkan hati kita yang keras). Tuhan Allah penuh dengan kasih karunia. Hal-hal yang terjadi saat ini yang kita tidak mengerti mengapa itu terjadi dalam hidup kita, akan kita mengerti ketika kita disurga nanti.

Yesaya 1:18b “Dosa seberat / sebesar apapun akan diampuni / disucikan” .
Yesaya 1:19 Dengan kata lain, Anugerah Tuhan akan turun, kuncinya adalah bila kita MENURUT & MAU MENDENGAR (WILLING & OBEDIENCE).
Yesaya 43 Intinya Firman Tuhan mengatakan agar kita “Jangan Takut” dengan apa yang terjadi disekeliling kita. Allah adalah satu2nya penebus, walau harus melewati segala kesulitan, bersama Tuhan kita selamat. Kita harus mau membayar harga, harus mau berubah, baru akan ada terobosan terjadi dalam hidup kita. Anugerah Tuhan diberikan melimpah bahkan kadang-kadang Tuhan memberikan anugrah yang diperpanjang (Extended Grace) dalam kehidupan kita. Tetapi ada waktunya Tuhan akan mengatakan bahwa anugerah Tuhan cukup bagi kita dan ada waktunya anugerah Tuhan ada batasnya. Selain itu, kita juga harus ingat bahwa Allah adalah juga Hakim yang adil. Oleh karena itu selagi Tuhan masih memberikan anugerah saat ini kita jangan menyia-nyiakan anugerah Tuhan itu.

”Lihat, Aku hendak membuat sesuatu yang baru, yang sekarang sudah tumbuh, belumkah kamu mengetahuinya? Ya, Aku hendak membuat jalan di padang gurun dan sungai-sungai di padang belantara.”
Yesaya 43:19

Contoh : membuat sungai di padang gurun adalah hal yang mustahil tapi hanya Allah yang dapat melakukannya. Hanya Tuhan yang dapat menempatkan kita pada waktu dan tempat yang tepat (The Right Time and The Right Place), apabila kita menurut (mentaati) apa yang Tuhan Perintahkan dan mau mendengar apa yang Tuhan katakan.
Tuhan Yesus Memberkati.

Anugerah

Anugerah kalau diterjemahkan dalam bahasa sehari-hari adalah seperti ini: ”wahh.. Memang belum waktunya...”. Kadang-kadang kita mengharapkan sesuatu bisa terjadi sesuai dengan apa yang kita pikirkan tetapi ternyata belum terjadi. Tuhan menginginkan ada kesabaran di dalam kehidupan kita. Jadi anugerah ini berada diantara ”belum waktunya” dan ”bersabar”. Menurut kamus Webster, anugerah itu adalah ”The free unmerited Love and Favor of God” yang artinya: ”Kebaikan dari Kasih yang Cuma-Cuma dan Perkenaan Allah”. Apa kebaikan dari anugerah Tuhan? Misalnya: jika kita bisa bangun dari tidur kita dan Tuhan masih memberikan nafas kehidupan, itu adalah merupakan kebaikan dari Tuhan (Anugerah).

”Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah”. Roma 8:28

Inti Firman Tuhan = Yohanes 8:2-11

Disini diceritakan tentang seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah lalu dibawa oleh ahli Taurat ke hadapan Yesus untuk dihakimi menurut hukum Musa, yaitu dirajam sampai mati. Dan para ahli Taurat menguji Yesus apakah Ia mau melakukan itu atau tidak. Tapi Yesus hanya mengatakan: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Dan satu per satu para ahli Taurat itu pergi karena mereka juga pernah berbuat dosa. Lalu Yesus berkata kepada perempuan itu: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Anugerah = Pergi...Anugerah...jangan berbuat dosa lagi

”Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya”. I Korintus 10:13

Ada 4 hal berbicara tentang Anugerah :
1. Pengaruh dari Perkenaan Allah (II Korintus 12:7-10)
"Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. Karena itu aku senang dan rela di dalam kelemahan, di dalam siksaan, di dalam kesukaran, di dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat.
2. Kebenaran Kristus terhadap orang berdosa (Roma 5:20-21)
”kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.”
3. Rekonsiliasi dengan Tuhan (Roma 5:2)
Oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah.
4. Kehidupan yang kekal (Efesus 2:8-9)
”Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,..”

”Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.” Galatia 6:15

Misi = Perjalanan Hidup bersama Tuhan

Firman Tuhan minggu lalu kita belajar tentang bagaimana kita bisa mencapai tujuan Allah, yang adalah MISI dari kehidupan kita. Tuhan memakai berbagai macam cara untuk bisa membentuk kita agar kita bisa mencapai MISI kehidupan kita. DIA seperti tukang periuk yang terus menerus membentuk kita sampai kita menjadi sebuah bejana yang mulia. Kadang kala Tuhan harus menghancurkan kita kembali menjadi tanah liat agar kita bisa dibentuk menjadi sempurna.

Ada 4 contoh perjalanan yang kita belajar minggu lalu :
1. Terah (Ayah Abram) : memulai perjalanan tetapi tidak menyelesaikannya.
2. Abraham : memulai perjalanan bersama Tuhan dan berhasil menyelesaikannya bersama Dia.
3. Lot : memulai perjalanan bersama Tuhan, tetapi ketika dia sudah diberkati, dia memisahkan diri.
4. Paulus : memulai perjalanan sebagai penganiaya umat Tuhan, tapi mengakhirinya sebagai seorang yang memenangkan banyak jiwa bagi Tuhan.

Jemaat Jakarta City Blessing juga baru-baru ini terlibat dalam suatu perjalanan MISI. Semuanya berjalan dengan baik. Sekalipun beberapa orang diantara tim harus mengalami hal-hal yang tidak enak, setelah pulang dari Misi, tapi kita telah belajar arti dari sebuah pengorbanan dan kita juga sudah tahu bahwa apapun yang sedang terjadi dalam hidup kita itu semua adalah pekerjaan Tuhan yang sedang membentuk kita menjadi sebuah bejana yang mulia.

Pada saat kita mengalami suatu goncangan, kita selalu bertanya dalam hati kita apakah ini pekerjaan Tuhan ataukah ini pekerjaan iblis? Siapakah yang harus kita salahkan? Terkadang kita tidak mengerti. Tapi yang pasti kita tahu bahwa rancangan Tuhan dalam hidup kita adalah rancangan damai sejahtera dan rancangan hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11)

Kebanyakan orang kaya atau konglomerat mempunyai simpanan Bank di Swiss. Mengapa? Karena Bank Swiss terkenal karena aman dan tidak dapat diutak-atik oleh siapapun. Semua manusia ingin menyimpan hartanya disuatu tempat yang aman dan kuat. Tapi dimana Paulus menyimpan hartanya?

”Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.”
II Korintus 4:7

Kunci dari hidup yang mencapai Tujuannya Allah adalah :

1. Mengandalkan Tuhan
Saat kita mengandalkan Tuhan kita harus tahu bahwa kita mempunyai ”Kekuatan yang melimpah-limpah”.

2. Memiliki Perisai Iman
Kita tidak akan pernah tahu kapan iblis akan memanah kita, tapi yang harus kita selalu siapkan setiap saat adalah ”Perisai Iman”.

”dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat.” Efesus 6:6